Minggu, 28 November 2010

Konsep Dasar Membangun Usaha Warnet

Tags

Konsep Dasar sebuah Warung Internet (warnet) adalah sebuah tempat yang menyediakan akses infrastruktur internet dengan mode berbagi koneksi (shared) dan perangkat akses (PC) sehingga pengguna bisa mengakses internet dengan biaya yang lebih murah. Konsep dasar inilah yang bisa dikembangkan sesuai dengan kondisi masing-masing tempat.

Catatan penting yang harus diingat dalam membangun usaha warnet adalah: "Keberhasilan sebuah usaha tidak ditentukan oleh satu faktor saja, namun merupakan gabungan beberapa faktor." Faktor faktor yang menentukan tersebut terdiri dari faktor teknis, pelayanan, manajemen dan sosial budaya. Jangan mengecilkan ataupun terlalu menonjolkan salah satu faktor dan tidak memperhitungkan faktor lainnya. Kadang terjadi sebuah warnet didukung oleh faktor teknis yang mumpuni namun faktor pelayanan yang kurang dan manajemen yang tidak teratur akhirnya malah dijauhi oleh pelanggan.


A. Perencanaan dan Studi Usaha

Perencanaan dan studi lapangan selalu diperlukan setiap kali kita ingin menjalankan sebuah usaha. Tidak peduli seberapa besar atau kecil sebuah usaha, perencanaan dan studi lapangan adalah sebuah hal yang mutlak. Hal yang sering terjadi adalah kegagalan sebuah usaha karena lemah pada perencanaan dan studi lapangan. Warnet, adalah sebuah usaha yang terlihat sederhana namun kenyataannya mulai dari perencanaan hingga pengelolaan warnet ternyata menuntut konsentrasi yang tinggi dari pelaku usaha warnet.


B. Studi Lapangan

Yang mana duluan, Perencanaan atau studi lapangan? Saya menyarankan supaya yang dilakukan adalah studi lapangan. Kita mulai dengan lokasi. Kita harus menentukan kriteria sebuah lokasi yang memenuhi syarat sebagai tempat yang sesuai untuk mendirikan sebuah warnet. mis:
  1. Carilah lokasi yang mudah diakses oleh calon pelanggan anda. Lokasi yang dilewati kendaraan umum atau tidak jauh dari akses kendaraan umum.
  2. Perhatikan di sekitar lokasi tersebut apakah terdapat komplek pemukiman penduduk, sekolah/universitas, Bank, Perkantoran, mini market. Kemampuan ekonomi adalah faktor yang menentukan. Sebuah lokasi yang terdapat faktor-faktor yang disebutkan di atas menunjukkan potensi sebuah lokasi untuk mendirikan warnet.
  3. Tersedia tempat parkir minimal bagi mereka yang menggunakan kendaraan sepeda motor. Jika tersedia tempat untuk parkir mobil akan lebih bagus.
  4. Bagaimana kondisi lokasi ketika malam hari? Apakah cukup terang? Ingatlah bahwa warnet umumnya beroperasi hingga malam hari, lokasi yang gelap akan membuat warnet anda tidak menarik dikunjungi.
  5. Cobalah mencari informasi tentang kondisi keamanan lokasi tersebut, jika tingkat keamanan lokasi tersebut rendah kemungkinan anda perlu biaya tambahan untuk faktor keamanan dan biaya asuransi.
Bagaimana jika di lokasi tersebut sudah ada atau banyak warnet? Jika sudah banyak warnet di lokasi tersebut, maka sebaiknya carilah lokasi lain. Kecuali warnet yang anda dirikan memiliki sebuah keunggulan dibanding warnet lain, maka mendirikan sebuah warnet di lokasi dimana sudah banyak terdapat warnet (bahkan hingga berderet-deret warnet semua) cenderung akan memancing persaingan yang tidak sehat.
Jika lokasi ideal (atau mendekati ideal) sudah didapatkan, maka kita lanjutkan dengan melakukan perencanaan usaha.


C. Perencanaan Usaha (Business Plan)

Apa saja yang perlu direncanakan? Jawaban sederhana: semua. Jangan melakukan apapun tanpa perencanaan yang baik. Supaya bisa merencanakan dengan baik, maka harus ada studi lapangan yang cukup. Setelah studi lapangan selesai dan sudah terbayang model usaha yang sesuai, maka rencanakanlah besar investasi yang diperlukan, jangka waktu investasi akan kembali, perkiraan besar keuntungan, biaya operasional, tenaga kerja, hingga model promosi. Semuanya harus dengan perencanaan terlebih dahulu.

Rumusan umum dalam melakukan perencanaan usaha adalah sesederhana menghitung biaya investasi (capex), biaya operasional (opex), prediksi penghasilan kotor (bruto) dan bersih (netto), Waktu Titik Impas Investasi (Break Even Point) . Misalkan titik impas direncanakan adalah 2 tahun (=24 bulan) , maka rumusannya adalah sbb:
Bruto – (Opex + (capex/24)) = Netto
Di sini
  • Bruto = penghasilan kotor selama 24 bulan
  • Opex = biaya operasional bulanan (rata-rata)
  • capex = biaya investasi
  • netto = penghasilan bersih.
Ini adalah rumusan yang paling sederhana. Jika ingin rumusan yang lebih rumit kita bisa melakukan apa yang dikenal sebagai menghitung IRR (investment return ratio) untuk mengetahui apakah investasi yang kita lakukan termasuk yang menguntungkan atau tidak. Sebuah perhitungan yang rumit sudah memasukkan faktor-faktor seperti bunga bank, depresiasi dan inflasi. Perhitungan yang rumit ini dianjurkan jika investasi yang dilakukan sudah bernilai besar dan melibatkan pihak bank.


D. Tabel Perhitungan Investasi dan Biaya Operasional

Banyak sekali yang bertanya soal bagaimana menghitung investasi dan biaya operasional sebuah warnet. Dalam banyak hal, setiap lokasi memiliki keunikan tersendiri dalam perhitungan investasi dan operasional. Anda masih harus menyesuaikan lagi nilai-nilai yang dituliskan disini dengan kondisi di daerah anda.


Di bawah ini adalah contoh tabel investasi:

No
Item
Qty
unit
Harga
Total
1
Sewa Tempat
3
tahun
Rp10,000,000.00
$30,000,000.00
2
Meja Client
10
Buah
Rp350,000.00
Rp3,500,000.00
3
Kursi Client
10
Buah
Rp200,000.00
Rp2,000,000.00
4
Kursi extra
10
Buah
Rp80,000.00
Rp800,000.00
5
Meja Kasir
1
Buah
Rp700,000.00
Rp700,000.00
6
Kursi Kasir
1
Buah
Rp200,000.00
Rp200,000.00
7
PC Client
10
unit
Rp4,999,000.00
Rp49,990,000.00
8
PC Billing
1
unit
Rp4,999,000.00
Rp4,999,000.00
9
Printer Billing
1
Buah
Rp1,500,000.00
Rp1,500,000.00
10
Printer Client
1
Buah
Rp2,000,000.00
Rp2,000,000.00
11
Scanner
1
Buah
Rp600,000.00
Rp600,000.00
12
LAN (perangkat + Instalasi)
1
unit
Rp4,000,000.00
Rp4,000,000.00
13
Modem ADSL
1
unit
Rp1,500,000.00
Rp1,500,000.00
14
Interior
1
unit
Rp5,000,000.00
Rp5,000,000.00
15
Kelistrikan
1
unit
Rp3,000,000.00
Rp3,000,000.00
16
Legal Formal (Ijin,bdn hukum)
1
unit
Rp2,000,000.00
Rp2,000,000.00




Total Investasi
Rp 111.789.000,00



E. Tabel Biaya Investasi

Tabel investasi ini adalah contoh investasi untuk sebuah warnet dengan 10 client + 1 Billing.  Kondisinya bisa berbeda untuk setiap daerah, karena itu sesuaikan kuantitas dan kualitas tabel sesuai dengan kondisi yang anda hadapi.

Untuk biaya operasional, contohnya adalah sbb:

No
Item
Qty
unit
Harga
Total
1
ISP
1
unit
Rp1,750,000.00
$1,750,000.00
2
SDM
3
orang
Rp800,000.00
Rp2,400,000.00
3
PLN
1
unit
Rp1,250,000.00
Rp1,250,000.00
4
Perawatan
1
unit
Rp150,000.00
Rp150,000.00
5
Telepon
1
unit
Rp100,000.00
Rp100,000.00
6
ATK
1
unit
Rp200,000.00
Rp200,000.00
7
Amortisasi
1
unit
Rp3,105,250.00
Rp3,105,250.00
8
Promosi
1
unit
Rp200,000.00
Rp200,000.00




Biaya Operasional
Rp9.155.250,00



F. Tabel Biaya Operasional

Perhatikan tabel di atas, pada baris no. 7 ada biaya Amortisasi.  Biaya amortisasi adalah angka yang dihasilkan dari membagi total investasi dengan lama (bulan) pengembalian modal.  dalam contoh di atas, amortisasi dihitung dengan membagi Rp 111.789.000,- dengan 36 bulan (masa kontrak 3 tahun) sehingga memunculkan angka Rp 3,105,250/bulan.  Biaya Operasional riilnya adalah: Rp 9.155.250 – Rp 3.105.250 = Rp 6.050.000.

Artinya, batas paling bawah/minimum penghasilan bulanan warnet tersebut adalah Rp 6.050.000, namun minimum disini berarti masih merugi.  Agar tidak merugi, maka batas bawah penghasil perbulannya haruslah minimal di Rp 9.155.250.  Jika penghasilan bulanannya di atas angka Rp 9.150.250, barulah warnet tersebut dikatakan meraih keuntungan.

Perhitungan ini sangat penting, sebab akan menentukan nasib warnet anda di akhir masa kontrak.  Anda dituntut agar investasi yang telah ditanamkan (minimal) dapat kembali ( BEP/Impas).  Jika anda ingin masa kontrak anda diperpanjang atau pun memperbaharui investasi (mis: pengadaan PC baru) maka uang yang digunakan adalah uang simpanan dari amortisasi tersebut di invest ulang.

Investasi telah kita susun, biaya operasional juga telah di perkirakan.  Terakhir adalah menentukan harga modal.  Harga modal disini, berarti batas dimana harga tersebut belum memiliki keuntungan.  Dengan perhitungan yang tepat kita dapat mengetahui harga modal kita, contoh nya sebagai berikut:

Variabel yang kita miliki adalah:

1
Total Investasi / Capex
Rp111,789,000.00
2
Biaya Operasional / Opex
Rp9,155,250.00
3
Masa Sewa
36
4
Hari Operasional / bln
29
5
Efisiensi
8
6
Jumlah PC
10

Catatan: Hari operasional adalah perkiraan rata-rata hari beroperasi dalam 1 bulan, sedang efisiensi adalah angka dalam jam yang menunjukkan jumlah jam dimana penggunaan PC mencapai 100%.  Efisiensi sebuah warnet biasanya berkisar antara 7 hingga 10 jam.

Rumus mendapatkan nilai harga modal adalah:

( Investasi/Masa Sewa )+ Biaya Operasi Riil )/(Masa Operasi x Efisiensi x jumlah PC) = harga modal.

Untuk contoh kasus di atas, maka perhitungannya adalah:
((Rp 111.789.000/36)+ Rp 6.050.000)/(29x 8 x 10 ) = Rp 5.285,-

Jika margin yang ingin diperoleh adalah 20% maka harga jualnya adalah: Rp 6.350/jam.

NB : Semua Besaran Biaya di Atas hanya sebagai contoh. Jadi bisa anda sesuaikan dengan bugdet/ besaran modal yang Anda siapkan.

2 komentar

makasih untuk konsepnya...
saya optimis ini akan berguna buat saya

Makasih om konsepnya..
Moga gede bisa buat warnet sendiri..
Heheheh


EmoticonEmoticon