Alkisah..
Dalam sejarah Islam ada panglima perang yang memiliki strategi luar biasa, benar-benar luar biasa karena tidak pernah dilakukan oleh siapapun sebelumnya. Panglima perang tersebut adalah Thariq Bin Ziyad yang pada tahun 97 H (sekitar tahun 710 Masehi) memimpin 7,000 pasukan Islam memasuki Spanyol yang dijaga oleh 25,000 pasukan pimpinan Raja Roderick.
Untuk menyemangati pasukannya agar tidak gentar melawan musuh yang memiliki kekuatan jauh lebih besar, dan agar tidak ada satupun dari pasukaannya yang berpikir untuk ambil langkah mundur - apa yang di lakukan Thariq? Dia membakar seluruh kapal-kapal yang dipakai pasukannya untuk mencapai pantai tenggara Spanyol. Ketika pasukannya bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan sang panglima ini, Thariq menjawabnya dengan pidato yang terkenal sbb :
“Wahai saudara-saudaraku, lautan ada di belakang kalian, musuh ada di depan kalian, ke manakah kalian akan lari??!!, Demi Allah, yang kalian miliki hanyalah kejujuran dan kesabaran. Ketahuilah bahwa di pulau ini kalian lebih terlantar dari pada anak yatim yang ada di lingkungan orang-orang hina. Musuh kalian telah menyambut dengan pasukan dan senjata mereka. Kekuatan mereka sangat besar, sementara kalian tanpa perlindungan selain pedang-pedang kalian, tanpa kekuatan selain dari barang-barang yang kalian rampas dari tangan musuh kalian. Seandainya pada hari-hari ini kalian masih tetap sengsara seperti ini, tanpa adanya perubahan yang berarti, niscaya nama baik kalian akan hilang, rasa gentar yang ada pada hati musuh akan berganti menjadi berani kepada kalian. Oleh karena itu, pertahankanlah jiwa kalian..!!”
Kemarin, saya baru saja mengundurkan diri dari kantor tempat saya bekerja. Banyak alasan dan pertimbangan yang telah dipikirkan selama berbulan-bulan untuk menyalakan percik keberanian atas pilihan saya. Bulan-bulan sebelumnya, saya menunda.. dan menunda.. karena pikiran-pikiran negatif yang hinggap tiap kali saya hendak memutuskan. Penundaan tersebut dibayar dengan rasa tekanan batin yang terus mendera. Saya merasa perkembangan kemampuan saya 'stuck' di tempat sedangkan tuntutan untuk persiapan masa depan semakin nyata.
Mungkin ada beberapa kawan yang menyayangkan pilihan saya. Mereka juga heran atas saya yang mau meninggalkan zona nyaman dengan pekerjaan yang mendapat jatah libur 2 hari dalam seminggu? dengan gaji standar yang bisa dibilang patut disyukuri, sementara di luar sana banyak sarjana dan diploma yang masih menganggur dan orang-orang yang tidak mendapatkan pendapatan selayaknya atas kerja keras mereka,,
Ya, saya sebenarnya yang hanya lulusan SMA merasa bersyukur bisa dipercaya oleh seorang bos yang care dan rekan kerja yang baik. Tapi, dibalik semua itu.. membuat saya merasa malu kepada diri sendiri atas kemampuan yang masih minim untuk bisa memberikan kontribusi maksimal kepada perusahaan.
Pada akhirnya, saya pun 'membakar kapal' saya.. meninggalkan zona nyaman yang selama ini saya tempati.
Bukan karena alasan tidak mensyukuri nikmat dan rezeki yang Tuhan berikan, tapi saya ingin dan ingin berusaha lebih keras.. belajar lebih banyak untuk dapat mengembangkan potensi diri, dan satu-satunya cara untuk dapat mengusahakan semua itu adalah dengan keputusan yang saya buat.
Pagi ini, saya resmi kembali menjadi seorang pengangguran. Bukan hal yang patut disesali karena itulah harga yang harus saya bayar atas sebuah keputusan yang saya buat.. dan saya sangat menghormati segala keputusan yang pernah saya buat.
Saat ini, saya fokus untuk membuka-buka kembali pelajaran yang sempat lama saya tinggalkan, mencari celah untuk membuka usaha sendiri sambil membuka link-link hasil seach engine dimana saya bisa mendapatkan tempat kerja yang potensial bagi perkembangan kemampuan saya.
Satu keyakinan yang selama ini saya pegang, "Saya percaya bahwa Tuhan menyukai orang-orang yang berusaha." dan hal tersebut telah Dia tegaskan dalam kitab-Nya,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” Q.S 13:11
Maha benar Allah dengan segala janji-Nya.
3 komentar
“Every person who wins in any undertaking must be willing to burn his ships and cut all sources of retreat. Only by so doing can one be sure of maintaining that state of mind known as a burning desire to win, essential to success.”
marlins says : =)) nice info gan...
terinspirasi dan termotivasi dari yang ini gan
tapi untuk memutuskan butuh keberanian yang lebih...
ijin share ya....
EmoticonEmoticon