Senin, 06 Juni 2011

Perjalanan Lintas Waktu (part 1)



Siapa yang percaya bahwa kita sesungguhnya memiliki kesempatan untuk melipatgandakan keberuntungan dalam hidup kita? Jika Anda termasuk orang yang belum mempercayainya, saya akan mengisahkan sebuah ilustrasi berikut,

Semalam perasaan saya masih berkutat di antara pesimisme dan kecemasan akan masa depan yang terasa makin "MaDeSu" (masa depan suram) jika tetap 'stuck' dalam keadaan seperti ini. Rutinitas yang itu-itu saja.. pemasukan tiap bulan yang stabil dari gaji saya bekerja di sebuah perusahaan kecil -maksud stabil di sini adalah ndak pernah ada pemasukan lebih :P dan tentu saja meratapi umur yang semakin bertambah :((

Kecemasan yang saya rasakan masih seputar masalah finansial yang sebenarnya disebabkan oleh kesalahan saya yang semakin terbuai dengan "Zona Nyaman". Kerja santai.. Banyak libur... ndak beda jauh ma kerjaan anggota dewan yang katanya terhormat.. baru katanya lhooo.. :P Nah.. di sinilah justru titik masalahnya. Lama saya mutar" otak buat cari letak permasalahan yang sedang saya hadapi.. dan untuk mendapatkan letak permasalahan yang sebenar-benarnya, saya pun kembali mencoba trik lama yang pernah diajarkan oleh Dale Carnegie. Yakni mengakui secara jujur faktor-faktor apa saja yang membuat kita resah dan menjadi beban pikiran. Melalui bukunya yang saya baca, beliau menganjurkan agar setelah saya mampu mengakui titik-titik permasalahan, saya harus menuliskannya pada sebuah catatan kecil untuk kemudian ditempelkan di dinding kamar.

Setelah catatan tersebut dibuat, tinggal saya kembali menganalisa sabab musabab timbulnya permasalahan sesuai dengan urutan angka yang tertera dalam kertas tersebut. Secara singkat, isi catatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Habluminallah dan Habluminannas yang semakin kendor
2. Tidak Ambisius
3. Terpedaya oleh Zona Nyaman.

Yup.. cukup tiga dahulu agar otak dudul saya lebih bisa memfokuskan diri untuk mengkaji satu persatu. Untuk dapat mengetahui secara mendalam faktor penyebabnya, saya harus memanggil si Kamcik, sahabat maya saya dan membujuknya agar dia mau mengoperasikan kembali mesin waktu yang lama ndak dipakai. Ya.. saya harus menyiapkan waktu untuk kembali ke masa lalu untuk dapat mengajukan pertanyaan yang tepat agar saya bisa mendapatkan jawaban yang tepat pula.Kenapa harus kembali ke masa lalu? bahkan beberapa kawan saya menyatakan bahwa kembali ke masa lalu adalah perbuatan sia" karena semua kejadian yang terjadi di masa lalu tidak akan terulang kembali. Hohohoho.. Maaf kawan,.. otak dudul saya tidak mengenal kata sia-sia. :P

Dalam Kitab “Misykat al-Mashobih” lit-Tibriziy, Kitab “Al-‘Aqd al-Farid” lil Andalusy, Kitab “Al-Bayan wa at-Tabyin” lil Jaahidh, dan Kitab “Bahjah al-Majalis” li Ibni Abdil Bar disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : Tuhanku telah berwasiat kepadaku dengan 9 perkara, dan aku wasiatkan kepada kalian (untuk melaksanakannya) : Tuhanku berwasiat :

(1). agar aku berlaku “ikhlas’ baik secara tersembunyi atau terang-terangan,
(2). agar bersikap “adil” baik pada saat ridho atau marah
(3) agar bersikap “sederhana” baik dalam keadaan kaya atau miskin
(4) agar aku “memaafkan” orang yang dholim kepadaku,
(5) agar aku “memberi” kepada orang yang mencekalku
(6) agar aku “menyambung silaturrahim” dengan orang yang memutuskannya
(7) agar aku menjadikan “diam”ku untuk berpikir
(8) agar menjadikan “bicara”ku sebagai dzikir
(9). dan agar menjadikan “pandangan” ku untuk mengambil i’tibar. (HR. Razin)

dan kali ini saya mengambil point nomor 9 untuk dijadikan teladan dalam perjalanan lintas waktu kali ini. Agar saya tidak tersesat dalam masa lalu yang kadang menjebak juga :P

Yap.. saya kembali bukan untuk mengulang,, tapi untuk melihat, mengamati, dan mengambil Itibar atas apa yang pernah saya lakukan di masa sebelumnya dan juga kehidupan orang-orang hebat yang pernah saya jumpai kisahnya dalam buku-buku yang pernah saya baca.

Dan.. perjalanan lintas waktu bersama Kamcik akan dimulai dari hari ini... ^_^v Semoga saya termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung karena mengambil I'tibar. Amin..Dan semoga Ridha Allah SWT, Kedua orang tua saya dan orang-orang yang menyayangi saya senantiasa memayungi langkah" saya selanjutnya. Amin.

Bismillahirrahmannirrahim.. :)

3 komentar


EmoticonEmoticon