Senin, 07 November 2011

Firaun Dalam Diri Kita


Ingatkah kawan, kisah tentang Firaun yang dahulu pernah mengaku sebagai Tuhan? Kekuasaan menjadikan dirinya merasa mampu menentukan hidup atau matinya seseorang, bisa mengangkat derajat seseorang ke tingkat tertinggi di mata masyarakat atau bahkan sebaliknya, merasa mampu membuat seorang terhormat menjadi ternista jika memang diinginkannya.


Bukahkan dia mengalami akhir hayat yang tragis? Dia bersama balatentaranya digulung lautan saat mengejar nabi Musa a.s beserta rombongannya. Kesombongannya karam ketika melihat kematian hanya berjarak 5 cm dari penglihatannya. Dia yang dahulu pernah mengaku berkuasa atas kehidupan orang lain ternyata tak memiliki kuasa apapun untuk melawan kematiannya sendiri. Bahkan sekedar untuk mengundurnya selama 5 detik.

Allah S.W.T mengabadikan kisahnya dalam Al- Qur'an Surat Yunus ayat 90-92. Melalui kehendak-Nya, jasad Firaun sampai sekarang tetap ada agar menjadi pelajaran bagi kaum setelahnya sampai akhir zaman nanti. Allah yang Maha Menyayangi para makhluk-Nya, memberi petunjuk betapa kita sebagai manusia sering lengah atas tanda-tanda kekuasaan yang Dia berikan.

"Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.

Ingatkah pula kisah sahabat" nabi Muhammad S.A.W yang pernah meraih kegemilangan pada masanya? Anda tentu tahu siapa orang yang pertama kali mendapatkan kehormatan untuk mengumandangkan Adzan? Apakah Anda mengira beliau berasal dari keturunan orang kaya nan terhormat di kaumnya? Tidak ! 

Tetapi setiap menerima pujian yang ditujukan kepada dirinya, maka laki-laki yang berkulit hitam, kurus kerempeng, tinggi jangkung, berambut lebat dan bercambang tipis — sebagai dilukiskan oleh ahli-ahli riwayat — akan menundukkan kepala dan memejamkan mata, serta dengan air mata mengalir mem­basahi pipinya, akan berkata:  

“Saya ini hanyalah seorang Habsyi, dan kemarin saya seorang budak belian!”

Subhanallah.. elok nian perangai Bilal bin Rabah r.a (Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada beliau dan sahabat" Rasulullah SAW lainnya)

Kawan, disaat kita merasa 'lebih' daripada orang lain.. disaat itu pula kita tengah lengah. Pandangan kita mungkin sepakat bahwa diri kita lebih baik dalam hal kemampuan, kuasa ataupun materi.  Atau hanya karena sumbangsih yang Anda berikan terhadap sesuatu membuat Anda merasa layak diistimewakan? Merasa lebih jumawa? Saat itu pula Anda tengah memelihara Firaun dalam dada Anda sendiri !

Dalam riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

«قال الله تعالى : الكبْرِياءُ ردائي ، والعظمة إزاري ، فمن نازعني واحدا منهما قذَفْتُهُ في النار»

“Allah Ta’ala berfirman: “Kesombongan adalah selendangKu, dan keagungan adalah sarungKu, barangsiapa menyertaiKu dengan salah satunya maka Aku lemparkan ia ke dalam Neraka.” 
(Abu Dawud, dishahihlan Albani)

Tentunya Anda tidak berniat 'menyaingi' Tuhan bukan? Bahkan ancaman nyata telah disampaikan bagi mereka, para pemeliharan Firaun di dadanya;

Allah Ta’ala berfirman:

{ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ }

“Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”. (Ghafir: 60)

{ فَادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا فَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ }
“Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka Amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.” (An Nahl: 29)

Siapapun Anda, Bagaimanapun kemampuan Anda dan sehebat apapun Anda, marilah kita mentafakuri sejenak tulisan ini. :)

2 komentar

Lebah pagi said :nice post i ever red


EmoticonEmoticon